Sabtu, 23 November 2024

201 Siswa PAUD-SMP Surabaya Ikut Khitan Massal Pemkot Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat menyapa peserta khitan massal yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya, Sabtu (20/8/2022). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Sebanyak 201 siswa mulai tingkat Paud sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri maupun swasta di Surabaya, mengikuti khitan massal yang digelar Pemkot Surabaya, Sabtu (20/8/2022) hari ini. Kegiatan ini digelar sebagai bagian Bakti Sosial dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI dan Bulan Muharram 1444 Hijriah.

Khitan massal tersebut dilaksanakan serentak di lima wilayah di Kota Surabaya, di antaranya SMP Negeri 9, SMP Negeri 22, SMP Negeri 26, SMP Negeri 11 dan SDN Dr. Soetomo V Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya didampingi Rini Indriyani Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, menyapa anak-anak yang mengikuti kegiatan khitanan massal secara langsung di SDN Dr. Soetomo V. Sementara untuk empat lokasi lainnya, dipantau Wali Kota secara daring.

Eri juga memberikan pesan-pesan penting bagi anak-anak yang mengikuti khitanan massal, sekaligus menyerahkan perlengkapan busana khitan secara simbolik kepada perwakilan peserta di SDN Dr. Soetomo.

“Alhamdulilah di SDN Dr. Soetomo V, SMP Negeri 9, SMP Negeri 22, SMP Negeri 26, dan SMP Negeri 11 ada khitan massal untuk Paud, SD, hingga SMP Negeri/Swasta. Kita lakukan ini serentak dan di inisiasi oleh Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, guru, dan komite sekolah,” kata Eri.

Ia menjelaskan, khitan massal tidak hanya dilakukan sebagai syariat agama Islam, tapi juga bermanfaat dalam sisi medis untuk menjaga kesehatan. Sehingga, kegiatan ini juga diikuti oleh para siswa beragama non muslim.

“Matur nuwun (terima kasih) karena khitan massal ini dibantu oleh Baznas Kota Surabaya dan komite sekolah. Inilah budaya Arek Suroboyo, yakni toleransi, saling tolong-menolong dan gotong-royong. Maka sudah tidak melihat muslim dan non muslim,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Eri sempat terperangah saat mengetahui ada dua anak yang masih berusia dini, mengikuti pelaksanaan khitan massal tersebut. Keduanya bahkan tidak memperlihatkan rasa takut sebelum di khitan.

“Maka peran dari guru, orang tua, dan teman sangat berpengaruh pada mentalitas anak. Kita harus menyiapkan suasana yang nyaman di sekolah, serta harus mampu menaikan kemampuan guru dan orang tua untuk memotivasi anak. Pasti anak-anak kita akan menjadi hebat,” kata dia.

Sementara itu, Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengatakan, kegiatan khitan massal ini untuk edukasi rasa saling toleransi di sekolah.

“Dalam kegiatan ini juga diikuti anak berusia empat tahun dan tujuh siswa non muslim. Tujuan kami untuk memberikan edukasi agar menciptkan rasa saling bertoleransi, serta untuk menjaga kesehatan tubuh,” kata Yusuf.

Yusuf juga berharap, anak-anak akan mulai belajar berinteraksi, mandiri, dan saling menciptakan rasa gotong-royong terhadap sesama.

“Khitan ini tidak mudah, karena harus memperhatikan mental dan kesiapan anak. Maka semangat dari orang tua, teman dan lingkungan sekitar sangat diperlukan,” ujar dia. (lta/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs